Hadis di bawah ini populer di zaman kita , tidak di kenal di kalangan sahabat
dan sebagai dasar bagi kalangan ahli bid`ah atas adanya bid`ah hasanah tapi
salah paham , sesat dan keliru menurut ahli hadis . Ternyata dalil
ahli bid`ah itu itu rapuh sekali .
Hadisnya sbb :
ﻧِﻌْﻤَﺖِ ﺍْﻟﺒِﺪْﻋَﺔُ ﻫﺬِﻩِ
“Sebagus bid’ah itu ialah ini”.
أَخْرَجَهُ مَالِكٌ
(1/114 ، رَقْمُ 250) ، وَعَبْدُ الْرَّزَّاقِ (4/259 ، رَقْمُ
7723) ، وَالْبُخَارِى (2/707 ، رَقْمُ 1906) ، وَابْنُ خُزَيْمَةَ
(2/155 ، رَقْمُ 1100) ، وَالْبَيْهَقِىُّ (2/493 ، رَقْمُ 4379
Diriwayatkan
oleh Malik (1 / 114, No 250), dan Abdul Razzaq
(4 / 259, No
7723), Bukhari (2
/ 707, No 1906),
Ibnu Khuzaymah (2 / 155, No 1100), al-Baihaqi
(2 / 493, no.
4379
Sumber adanya
hadis tsb dari Ibnu Syihab al zuhri , bukan lain , ribuan perawi tidak
mengerti.Dia perawi tunggal , dia bukan sahabat. Dia Ibnu Syihab adalah :
1- قَالَ اْلعَلاَئِي :
( بْنُ شِهَابِ الزُّهْرِي اْلإمَامُ العَالِمُ مَشْهُوْرٌ بِهِ ( أَيْ
بِالتَّدْلِيْسِ ) وَقَدْ قَبِلَ اْلأَئِمَّةُ قَوْلَهُ (( عَنْ )) ) اهـ
.
Al ala`I berkata
: Bin Syihab azzuhri adalah orang alim yang populer dengan tadlis (
menyelinapkan perawi yang lemah ) . para imam juga menerima perkataannya
……… dari …………..( ketika meriwayatkan hadis menggunakan kalimat dari bukan
dengan kalimat Bercerita kepada kami …………. )
2- ثُمَّ بَعْدَهُ ابْنُ حَجَرَ وَضَعَ اْلإِمَامَ الزُّهْرِي فِي (
الْمَرْتَبَةِ الثَّالِثَةِ ) مِنْ مَرَاتِبِ الْمُدَلِّسِيْنَ فَقَالَ
:
Setelah itu ,
Ibnu Hajar meletakkan Imam Zuhri dalam tingkatan mudallis ke tiga lalu
berkata :
( مُحَمَّدٌ بْنُ مُسْلِمٍ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ شِهَابٍ
الزُّهْرِي اْلفَقِيْهُ الْمَدَنِي نَزِيْلُ الشَّامِ مَشْهُوْرٌ بِالإِمَامَةِ
وَالْجَلاَلَةِ وَصَفَهُ الشَّافِعِي وَالدَّارُ قُطْنِي وَغَيْرُ وَاحِدٍ
بِالتَّدْلِيْسِ ) اهـ .
Muhammad bin
Muslim bin Ubaidillah bin Syihab az zuhri orang alim dari
Madinah penduduk Syam terkenal tokoh , agung . Imam
Syafii dan Daroquthni menyatakan dia adalah mudallis ( suka menyelinapkan
perawi lemah )
فَنَجِدُ أَنَّهُمَا
اتَّفَقَا عَلَى أَنَّهُ مَشْهُوْرٌ بِهِ ، وَلَمْ يَذْكُرْهُ أَحَدٌ مِنَ
الْمُتَقَدِّمِيْنَ بِذَلِكَ ، ثُمَّ وَضَعَهُ ابْنُ حَجَرَ فِي الْمَرْتَبَةِ
الثَّالِثَةِ وَهِيَ :
Kita jumpai
keduanya telah sepakat menyatakan bahwa Az zuhri terkenal sebagai
mudallis dan seorangpun dari kalangan ulama dulu tidak
menyatakan seperti itu , lalu Ibnu Hajar meletakkan dalam posisi ke
tiga yaitu :
( مَنْ أَكْثَرَ مِنَ التَّدْلِيْسِ فَلَمْ يَحْتَجّ اْلأَئِمَّةُ مِنْ
أَحَادِيْثِهِمْ إِلاَّ بِمَا صَرَّحُوا فِيْهِ بِالسَّمَاعِ وَمِنْهُمْ مَنْ
رَدَّ حَدِيْثَهُمْ مُطْلَقاً وَمِنْهُمْ مَنْ قَبِلَهُمَا ) اهـ
.
Orang yang banyak
menyelinapkan perawi lemah , jadi hadis – hadis mereka tidak bisa di buat
pegangan kecuali menyatakan haddatsana .
Di antara
ulama ada orang yang menolak hadis mereka secara total dan ada pula
yang menerimanya .
Komentarku (
Mahrus ali ) :
Abu Ubaid Al
Ajuri dari Abu Dawud berkata :
وَحَدِيْثُ الزُّهْرِى
كُلُّهُ أَلْفَا حَدِيْثٍ وَ مِئَتَا حَدِيْثٍ ، النِّصْفُ مِنْهَا مُسْنَدٌ وَ
قَدْرُ مِئَتَيْنِ عَنِ الثِّقَاتِ ، وَ أَمَّا مَا اخْتَلَفُوا عَلَيْهِ
فَلاَ يَكُوْنُ خَمْسِيْنَ حَدِيْثًا ، وَ اْلاِخْتِلاَفُ عِنْدَنَا مَا تَفَرَّدَ
قَوْمٌ عَلىَ شَىْءٍ ، وَ قَوْمٌ عَلَى شَىْءٍ
Hadis Zuhri
seluruhnya adalah dua ribu dua ratus hadis . Separuhnya telah di kepada
Nabi dan dua ratus hadis juga di sandarkan kepadarsandarkan perawi – perawi terpercaya . Untuk hadisnya
yang masih hilaf menurut para ulama tidak kurang dari lima puluh hadis. Hilaf di sini adalah
hadis yang di riwayatkan oleh suatu kaum dengan materi tersendiri
dan kaum lainnya juga begitu .
Hadis : Sebaik –
baik bid`ah adalah ini ( salat taroweh berjamaah ) adalah dari hadis Muhammad
al zuhri secara sendirian , tiada perawi lain yang meriwayatkannya ,. Jadi ini
boleh di katakan tafarrud .
وَعَنْ ابْنِ شِهَابٍ
عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدٍ الْقَارِيِّ
أَنَّهُ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
لَيْلَةً فِي رَمَضَانَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَإِذَا النَّاسُ أَوْزَاعٌ
مُتَفَرِّقُونَ يُصَلِّي الرَّجُلُ لِنَفْسِهِ وَيُصَلِّي الرَّجُلُ فَيُصَلِّي
بِصَلَاتِهِ الرَّهْطُ فَقَالَ عُمَرُ إِنِّي أَرَى لَوْ جَمَعْتُ هَؤُلَاءِ عَلَى
قَارِئٍ وَاحِدٍ لَكَانَ أَمْثَلَ ثُمَّ عَزَمَ فَجَمَعَهُمْ عَلَى أُبَيِّ بْنِ
كَعْبٍ ثُمَّ خَرَجْتُ مَعَهُ لَيْلَةً أُخْرَى وَالنَّاسُ يُصَلُّونَ بِصَلَاةِ
قَارِئِهِمْ قَالَ عُمَرُ نِعْمَ الْبِدْعَةُ هَذِهِ وَالَّتِي يَنَامُونَ عَنْهَا
أَفْضَلُ مِنْ الَّتِي يَقُومُونَ يُرِيدُ آخِرَ اللَّيْلِ وَكَانَ النَّاسُ
يَقُومُونَ أَوَّلَهُ
Dari Ibn Syihab
dari Urwah bin Azzubair dari Abd Rahman bin Abd Qari
berkata : Aku
keluar bersama Umar bin Al Khatthab ra pada suatu malam di bulan Ramadhan
ke masjid . Tahu – tahu orang – orang sudah berkelompok – kelompok .
seorang lelaki melakukan salat sendirian . Ada seorang lelaki yang menjadi
imam dengan suatu kelompok .
Akhirnya
Umar berkata : Bagaimanakah kalau aku mengumpulkan
mereka dengan satu imam saja , akan lebih baik . Umar sengaja
berbuat seperti itu lalu mengangkat Ubay bin Ka`ab menjadi imam .
Lantas aku keluar
di malam lain , sedang orang – orang melakukan salat berjamaah bersama satu
imam .
Umar
berkata : Sebaik – baik bid`ah adalah ini . Dan salat di akhir malam
lebih baik dari tarawih berjamaah ini . Orang – orang sama
melakukan tarawih . [1]
Sebetulnya
saya sendiri tidak menjumpai ulama yang melemahkan hadis tsb ,
bahkan sulit di cari argumentasi yang melemahkannya . Namun Ibnu
Hajar sendiri menyatakan bahwa paling sahih adalah riwayat Imam
malik bukan Bukhari dalam hal itu .
Komentarku (
Mahrus ali )
Baik Imam Malik
atau Bukhari tetap lewat jalur satu orang yaitu Azzuhri . Lihat sanad Imam
Malik dalam al Muwattho` sbb :
حَدَّثَنِي مَالِك عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ
عَبْدٍ الْقَارِيِّ أَنَّهُ
Bercerita kepada
ku Malik dari Ibn Syihab dari Urwah bin Azzubair dari Abd Rahman bin Abd Qari
Jadi meski
riwayat Imam Malik , atau lainnya di kitab manapun dan kapanpun anda
temui hadis tsb , hakikatnya dari seorang mudallis yaitu Ibnu Syihab azzuhri
Pada hal dia
tabiin yang meriwayatkan hadis dari gurunya Urwah bin Zubair yang
punya murid 64 , [2].
Namun hanya Ibnu Syihab azzuhri yang suka menyelinapkan perawi lemah yang
menjelaskan dan meriwayatkan hadis tentang sebaik – baik bid`ah
adalah ini - salat taroweh berjamaah. Seolah ada bid`ah yang baik, bukan
semuanya sesat. Pada hal , kalau kita katakan ada bid`ah yang baik akan
bertentangan dengan banyak hadis sahih, bukan lemah atau hasan .Jadi ini
keganjilan yang nyata, bukan masalah biasa yang samar.
Begitu juga
Abd Rahman al Qari perawi hadis tsb , wafat tahun 88 Hijriyah.Usianya 78
tahun[3] . Berarti dia lahir pada tahun sepuluh
hijriyah.
Lantas umar bin
Khattah wafat pada tahun 23 H.[4] Ber arti ketika Umar wafat Abd
Rahman bin Abd al qari ini berumur 13 tahun . Lalu ketika dia di ajak Umar
pergi ke masjid untuk melihat sahabat menjalankan salat malam sendirian ,
berapakah usianya , tidak ada keterangan ,pokoknya masih kecil sekali .
Inilah yang membikin ganjil dalam benak saya.
Imam
Muslim , Tirmidzi , Nasai , Ahmad , Ibnu Majah , Darimi , Abu Dawud
dari kalangan penyusun kutubut tis`ah tidak meriwayatkannya .
Murid Urwah bin
Zubair guru Ibn Syihab azzuhri perawi hadis : “Sebaik - baik bid`ah
ini “ sbb :
بَكْرُ بْنُ سَوَادَةَ
الْجُذَامِىُّ
تَمِيْمُ بِنْ سَلَمَةَ السُّلَمِىُّ ( خْتَ مَ سَ قَ)
جَعْفَر بْنُ مُحَمَّدٍ بْنِ عَلِى بْنِ الْحُسَيْنِ
جَعْفَرُ بْنُ مُصْعَبٍ ( قَدْ)
حَبِيْبُ بْنُ أَبِىْ ثَابِتٍ ( تَ قَ) ( وَ قِيْلَ : لَمْ يَسْمَعْ مِنْهُ)
حَبِيْبُ مَوْلَى عُرْوَةَ بْنُ الْزُّبَيْرِ ( مْ)
تَمِيْمُ بِنْ سَلَمَةَ السُّلَمِىُّ ( خْتَ مَ سَ قَ)
جَعْفَر بْنُ مُحَمَّدٍ بْنِ عَلِى بْنِ الْحُسَيْنِ
جَعْفَرُ بْنُ مُصْعَبٍ ( قَدْ)
حَبِيْبُ بْنُ أَبِىْ ثَابِتٍ ( تَ قَ) ( وَ قِيْلَ : لَمْ يَسْمَعْ مِنْهُ)
حَبِيْبُ مَوْلَى عُرْوَةَ بْنُ الْزُّبَيْرِ ( مْ)
Bakar bin Sawadah Judzaami
Tamim bin Salamah Assulami
Tamim bin Salamah Assulami
Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Al Husein
Ja`far bin Mus'ab
Habib bin Abi Tsabit (dan dikatakan:tidak pernah mendengar dari dia)
Habib maula Urwah bin al-Zubayr
Ja`far bin Mus'ab
Habib bin Abi Tsabit (dan dikatakan:tidak pernah mendengar dari dia)
Habib maula Urwah bin al-Zubayr
خَالِدُ بْنُ أَبِىْ عِمْرَانَ ( قَاضِى أَفْرِيْقِيَةَ) ( سَ)
دَاوُدُ بْنُ مُدْرِكٍ ( قَ)
الْزِّبْرِقَانُ بْنُ عَمْرِوٍ بْنِ أُمَيَّةَ الْضَّمْرِىِّ ( دَ سَ)
زُمَيْلُ بْنُ عَبَّاسٍ مَوْلَى عُرْوَةَ بْنِ الْزُّبَيْرِ ( دَ سَ)
Khalid bin Abi Imran (hakim Afrika) (o)
Dawud Bin - Mudrik (s)
Zubriqan bin Amr bin Umayyah al-Dhamri (d o)
Zumail Ibnu Abbas -udak yang dimerdekakan Urwah bin Al zubair )
Dawud Bin - Mudrik (s)
Zubriqan bin Amr bin Umayyah al-Dhamri (d o)
Zumail Ibnu Abbas -udak yang dimerdekakan Urwah bin Al zubair )
سَعْدُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ بْنِ عَبْدِ الْرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ ( خَ مَ دَ سَ قَ)
سَعِيْدُ بْنُ خَالِدٍ بْنِ عَمْرِوٍ بْنِ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ ( مْ)
سُلَيْمَانُ بْنُ عَبْدِ الْلَّهِ بْنِ عُوَيْمِرٍ الْأَسْلَمِىِّ ( مُدَّ)
سُلَيْمَانُ بْنُ يَسَارٍ ( دٍ تَ سِ) ( وَ هُوَ مِنْ أَقْرَانِهِ)
Saad bin Ibrahim bin Abdul Rahman bin Auf
Said bin Khalid bin 'Amr bin' Utsman bin Affan
Suleiman bin Abdullah bin Uwaimmir aslami
Said bin Khalid bin 'Amr bin' Utsman bin Affan
Suleiman bin Abdullah bin Uwaimmir aslami
Sulaiman bin Yasar (dan dia
merupakan salah satu rekan-rekannya)
شَيْبَةُ الخُضْرِىْ ( سَ)
صَالِحُ بْنُ حَسَّانَ الْأَنْصَارِىُّ ( تَ)
صَالِحُ بْنُ كَيْسَانَ ( خَ مَ دَ سَ)
صَفْوَانُ بْنُ سُلَيْمٍ
عَاصِمُ بْنُ عُمَرَ بْنِ عُثْمَانَ ( قَ)
Shaibah Al Khudhri
Saleh Bin Hassan Al-Anshari
Saleh Bin Kisan
Safwan bin Sulaim
Asim bin Umar bin Utsman
Saleh Bin Hassan Al-Anshari
Saleh Bin Kisan
Safwan bin Sulaim
Asim bin Umar bin Utsman
عَبْدُ الْلَّهِ بْنُ إِنْسَانٍ الْطَّائِفِىِّ ( دَ)
عَبْدُ الْلَّهِ بْنُ أَبِىْ بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدٍ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ ( خَ مَ دَ تْ سَ)
أَبُوْ الْزِّنَادِ عَبْدُ الْلَّهِ بْنِ ذَكْوَانَ ( مَ دَ تْ)
عَبْدُ الْلَّهِ بْنُ أَبِى سَلَمَةَ الْمَاجِشُوْنِ ( دَ)
Abdullah bin Insan Attha`ifi
Abdullah bin Abi Bakar bin Muhammad bin 'Amr bin Hazm
Abu Zinad Abdullah bin Dzakwaan
Abdullah bin Abi Salamah Almajsyun
Abdullah bin Abi Bakar bin Muhammad bin 'Amr bin Hazm
Abu Zinad Abdullah bin Dzakwaan
Abdullah bin Abi Salamah Almajsyun
عَبْدُ الْلَّهِ بْنُ عُبَيْدِ الْلَّهِ بْنِ أَبِىْ مُلَيْكَةَ ( خَ سَ)
عَبْدُ الْلَّهِ بْنُ عُرْوَةَ بْنِ الْزُّبَيْرِ ( ابْنَهُ) ( خَ مْ تَ سْ قُ)
عَبْدُ الْلَّهِ بْنُ نِيَارٍ بْنِ مُكْرَمٍ الْأَسْلَمِى ( مَ دَ تْ سَ)
عَبْدُ الْلَّهِ الْبَهِىِّ ( بِخٍ مَ دَ تْ سَ قَ)
عَبْدُ الْرَّحْمَنِ بْنُ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الْرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ
Abdullah bin Ubeidillah bin Abi Mulaika
Abdullah bin Urwah bin Zubair (anaknya)
Abdullah bin Nuyar bin Mukram
Aslami
Abdullah al Bahy
Abdul Rahman bin Humaid bin Abdul Rahman bin Auf
Abdullah al Bahy
Abdul Rahman bin Humaid bin Abdul Rahman bin Auf
عُبَيْدُ الْلَّهِ بْنُ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُوْدٍ ( سَ) ( وَ هُوَ مِنْ أَقْرَانِهِ)
عُثْمَانُ بْنُ عُرْوَةَ بْنِ الْزُّبَيْرِ ( ابْنَهُ) ( خَ مَ دَ سَ قَ)
عُثْمَانُ بْنُ الْوَلِيّدِ مَوْلَى الْأَخْنْسِيِّينَ ( سَ)
عِرَاكُ بْنُ مَالِكٍ ( خَ مَ دَ سَ)
Ubaidullah bin Utbah bin Mas`ud (dan
merupakan salah satu rekan-rekannya)
Utsman bin Urwah bin al-Zubair (anaknya)
Utsman bin Urwah bin al-Zubair (anaknya)
Utsman ibn al-Walid maula Al akhnasien
Irak bin Malik
Irak bin Malik
عَطَاءُ بْنُ أَبِىْ رَبَاحٍ ( خَ مْ سَ)
عَلِى بْنُ زَيْدِ بْنِ جُدْعَانَ
عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْلَّهِ بْنِ عُرْوَةَ بْنِ الْزُّبَيْرِ ( ابْنَ ابْنِهِ) ( خَ مْ سَ)
Atho` bin Abi Rabah
Ali bin Zaid bin Jud'aan
Umar bin Abdullah bin Urwah bin Zubair ( anaknya)
Ali bin Zaid bin Jud'aan
Umar bin Abdullah bin Urwah bin Zubair ( anaknya)
عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيْزِ ( مَ سَ)
عَمْرُو بْنُ دِيْنَارٍ ( مْ)
عِمْرَانُ بْنُ أَبِىْ أَنَسٍ ( مُدَّ)
مُجَاهِدُ بْنُ وَرْدَانَ ( دٍ تَ سْ قُ)
Umar bin Abdul Aziz
Amr bin Dinar
Imran bin Abu Anas (D)
Mujahid bin Wardan
Amr bin Dinar
Imran bin Abu Anas (D)
Mujahid bin Wardan
مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ بْنِ الْحَارِثِ الْتَّيْمِىِّ ( خَ)
مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرِ بْنِ الْزُّبَيْرِ ( ابْنِ أَخِيْهِ) ( خَ مَ دَ سَ)
أَبُوْ الْأَسْوَدِ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْرَّحْمَنِ بْنِ نَوْفَلَ يَتِيْمُ عُرْوَةَ بْنِ الْزُّبَيْرِ ( خَ مْ دِ تَ سْ قُ)
Muhammad bin Ibrahim bin al-Harits Taimi
Muhammad bin Jafar bin Zubair (keponakannya)
Muhammad bin Jafar bin Zubair (keponakannya)
Abu al-Aswad bin Muhammad Abd al-Rahman
bin Naufal anak yatim Urwah bin al-Zubair
مُحَمَّدُ بْنُ عُرْوَةَ بْنِ الْزُّبَيْرِ ( ابْنَهُ) ( مُدَّ)
مُحَمَّدُ بْنُ مُسْلِمْ بْنِ شِهَابٍ الْزُّهْرِىِّ ( خَ مْ دِ تَ سْ قُ)
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُنْكَدِرِ ( خَ مَ دَ تْ)
مُخَلَّدُ بْنُ خُفَافٍ الْغِفَارِىُّ ( دٍ تَ سْ قُ)
Muhammad ibn Urwah al-Zubair
(anaknya)
Muhammad bin Muslim bin Shihab sifilis ( hanya dia perawi hadis di atas )
Muhammad bin Munkadir (FS DT)
Mukhalad bin Khufaf Ghiffari (EX-Q s)
Muhammad bin Muslim bin Shihab sifilis ( hanya dia perawi hadis di atas )
Muhammad bin Munkadir (FS DT)
Mukhalad bin Khufaf Ghiffari (EX-Q s)
مُسَافِعُ بْنُ
شَيْبَةَ الْحَجَبِىِّ ( مْ)
مُسْلِمُ بْنُ قُرْطٍ ( دَ سَ)
مُعَاوِيَةُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ الْلَّهِ
الْمُنْذِرُ بْنُ الْمُغِيْرَةِ ( دَ سَ)
مُسْلِمُ بْنُ قُرْطٍ ( دَ سَ)
مُعَاوِيَةُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ الْلَّهِ
الْمُنْذِرُ بْنُ الْمُغِيْرَةِ ( دَ سَ)
Musaafi` bin Shaibah Ahadjbi
Muslim bin Qurath
Muawiyah ibn Ishaq bin Thalhah bin Ubeidillah
Mundzir bin al Mughirah
Muslim bin Qurath
Muawiyah ibn Ishaq bin Thalhah bin Ubeidillah
Mundzir bin al Mughirah
مُوْسَى بْنُ عُقْبَةَ ( سَ)
هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ ( ابْنَهُ) ( خَ مْ دِ تَ سْ قُ)
هِلَالُ بْنُ أَبِىْ حُمَيْدٍ الْوَزَّانُ ( خَ مْ)
الْوَلِيّدُ بْنُ أَبِىْ الْوَلِيّدِ ( دَ سَ قَ)
Musa bin Uqbah
Hisyam bin Urwah (anaknya)
Hilal bin Abu Humaid Al-Wazzan
Hisyam bin Urwah (anaknya)
Hilal bin Abu Humaid Al-Wazzan
Alwalid bin Abi al-Walid
وَهَبُ بْنُ كِيْسَانَ ( سَ)
يَحْيَى بْنُ عُرْوَةَ بْنِ الْزُّبَيْرِ ( ابْنَهُ) ( خَ مَ دَ)
يَحْيَى بِنُ أَبِىْ كَثِيْرٍ ( تَ قَ) ( وَ قِيَلَ : لَمْ يَسْمَعْ مِنْهُ)
يَزِيْدُ بِنَ رُوْمَانَ ( خَ مْ دِ تَ سْ قُ)
Wahab Bin Kisan
Yahya ibn Urwah bin al-Zubair bin (anaknya)
Yahya bin Abi Katsir (dan dikatakan: tidak pernah mendengar dari dia)
Yahya ibn Urwah bin al-Zubair bin (anaknya)
Yahya bin Abi Katsir (dan dikatakan: tidak pernah mendengar dari dia)
Yazid Bin Roman
يَزِيْدُ بْنُ عَبْدِ الْلَّهِ بْنِ خُصَيْفَةَ ( مْ)
يَزِيْدُ بْنُ عَبْدِ الْلَّهِ بْنِ قُسَيْطٍ ( مَ دَ)
يَزِيْدُ بِنُ أَبِىْ يَزِيْدَ الْمَصْرَىً
Yazid bin Abdullah bin _khusaifah
Yazid bin Abdullah bin Kusait
Yazid bin Abi Yazid Al masri
Yazid bin Abdullah bin Kusait
Yazid bin Abi Yazid Al masri
أَبُوْ بُرْدَةَ بْنُ أُبَىٍّ مُوْسَىْ الْأَشْعَرِىِّ ( مْ) ( وَ هُوَ مِنْ أَقْرَانِهِ)
أَبُوْ بَكْرِ بْنُ حَفْصِ بْنِ عُمَرَ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِىْ وَقَّاصٍ ( خَ مْ)
أَبُوْ سَلَمَةَ بْنُ عَبِدِ الْرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ ( خَ مْ سَ) ( وَ هُوَ مِنْ أَقْرَانِهِ) .
Abu Burdah bin Abi Musa Ashari (dan merupakan salah satu
rekan-rekannya)
Abu Bakar bin Hafsh bin Umar bin Saad bin Abi Waqas
Abu Salamah bin Abd al-Rahman bin Auf ( (dan merupakan salah satu dari rekan-rekan).
Abu Bakar bin Hafsh bin Umar bin Saad bin Abi Waqas
Abu Salamah bin Abd al-Rahman bin Auf ( (dan merupakan salah satu dari rekan-rekan).
Komentarku (
Mahrus ali
Murid Urwah yang
begitu banyak , semuanya tidak mengerti tentang hadis “ sebaik – baik bid`ah
ini “ kecuali Muhammad bin Muslim azzuhri .Jadi dia adalah perawi tunggal dari
seluruh perawi di dunia yang meriwayatkan hadis tsb. Ini suatu keganjilan
yang perlu di kaji ulang . bukan sekedar di ikuti yang nantinya kita sesat dan
orang lain juga sesat. Di kalangan sahabat hadis itu tidak populer . Istri –
istri Rasulullah SAW, Usman dan Ali ra sendiri tidak tahu hadis itu , bahkan
kebanyakan para sahabat tidak kenal . Ia populer di zaman kita , tidak di kenal
di kalangan sahabat .
Murid Abd Rahman
al Qari sbb :
حُمِيْدُ بْنُ
عَبْدِ الْرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ
الْسَّائِبُ بْنُ يَزِيْدَ ( مَ دَ تْ سَ قَ ) ، وَ هُوَ مِنْ أَقْرَانِهِ
عَبْدُ الْرَّحْمَنِ بْنُ هُرْمُزَ الْأَعْرَجِ ( سَ )
عُبَيْدُ الْلَّهِ بْنُ عَبْدِ الْلَّهِ بْنِ عُتْبَةَ ( مَ دَ تْ سَ قَ )
عُرْوَةُ بْنُ الْزُّ بَيْرِ ( خَ مَ دَ تْ سَ )
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدٍ الْقَارِىِّ ( ابْنَهُ )
مُحَمَّدُ بْنُ مُسَلَّمْ بْنِ شِهَابٍ الْزُّ هْرِىِّ ( قَ )
يَحْيَى بْنُ جَعْدَةَ بْنِ هُبَيْرَةَ الْمَخْزُومِىُّ .
الْسَّائِبُ بْنُ يَزِيْدَ ( مَ دَ تْ سَ قَ ) ، وَ هُوَ مِنْ أَقْرَانِهِ
عَبْدُ الْرَّحْمَنِ بْنُ هُرْمُزَ الْأَعْرَجِ ( سَ )
عُبَيْدُ الْلَّهِ بْنُ عَبْدِ الْلَّهِ بْنِ عُتْبَةَ ( مَ دَ تْ سَ قَ )
عُرْوَةُ بْنُ الْزُّ بَيْرِ ( خَ مَ دَ تْ سَ )
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدٍ الْقَارِىِّ ( ابْنَهُ )
مُحَمَّدُ بْنُ مُسَلَّمْ بْنِ شِهَابٍ الْزُّ هْرِىِّ ( قَ )
يَحْيَى بْنُ جَعْدَةَ بْنِ هُبَيْرَةَ الْمَخْزُومِىُّ .
Humaid bin Abdul Rahman bin Auf
Assaib bin Yazid . dan dia merupakan salah satu dari rekan-rekan
Abd al-Rahman bin Hormuz al a`raj
Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah
Urwah bin Zubair
Muhammad ibn Abd al-Rahman bin Abdul-qari (anaknya)
Muhammad bin Muslim bin Shihab al zuhri (s)
Yahya bin Ja`dah bin Hubairah alMakhzumi.
Assaib bin Yazid . dan dia merupakan salah satu dari rekan-rekan
Abd al-Rahman bin Hormuz al a`raj
Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah
Urwah bin Zubair
Muhammad ibn Abd al-Rahman bin Abdul-qari (anaknya)
Muhammad bin Muslim bin Shihab al zuhri (s)
Yahya bin Ja`dah bin Hubairah alMakhzumi.
Komentarku (
Mahrus ali )
Abd rahman Al
Qari yang ketika Umar ra wafat masih berumur 13 tahun -Perawi tunggal , tiada
pendukungnya yang meriwayatkan hadis – sebaik – baik bid`ah adalah ini .
Untuk
perawi tunggal ini , kebanyakan ulama menyatakan menolak.
DR Abu Lubabah At
thahir Shalih Husain kepala bagian dirosah Islamiyah di Emirat menyatakan
:
وَإِطْلاَقُ الْحُكْمِ
عَلَى التَّفَرُّدِ بِالرَّدِّ وَالنَّكَارَةِ أَوِ الشُّذُوْذِ مَوْجُوْدٌ فِي
كَلاَمِ كَثِيْرٍ مِنْ أَهْلِ الْحَدِيْثِ
Mengghukumi
perawi yang secara sendirian meriwayatkan agar riwayatnya tertolak ,
dikatakan mungkar , syadz memang ada dlm perkataan kebanyakan ahli hadis .
Ulumul hadis 12/1
Kelemahan perkataan Umar -
sebaik – baik bid`ah adalah ini itu bertentangan dengan hadis :
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هٰذَا مَا لَيْسَ فِيهِ
فَهُوَ رَدٌّ
Aisyah ra
menuturkan: “Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membuat perkara yang
baru dalam agama kami tanpa petunjuk dari kamu, maka perkaranya itu ditolak.”
(Bukhari, 53, Kitabush Shulukh, 5, Bab jika berdamai dalam masalah dosa, maka
perdamaiannya ditolak)
Allu`lu` wal marjan
537/1 Al albani berkata : Muttafaq alaih
Lihat
di kitab karyanya :
Misykatul mashobih ,nomer hadis: 140
وَإِيَّاكُمْ
وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ
ضَلَالَةٌ *
Berhatilah terhadap perkara baru.
Sesungguhnya tiap perkara baru adalah bid`ah dan setiap bid`ah adalah sesat. [5]
Seluruh sahabat tidak kenal terhadap
perkataan Umar tadi kecuali satu orang . Kita punya konsep bila ada hilaf maka
harus di kembalikan kepada al quran sebagaimana ayat :
وَمَا اخْتَلَفْتُمْ
فِيهِ مِنْ شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى اللهِ ذَلِكُمُ اللهُ رَبِّي عَلَيْهِ
تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
Tentang sesuatu apapun kamu berselisih maka putusannya (terserah)
kepada Allah. (Yang mempunyai sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku.
Kepada-Nyalah aku bertawakkal dan kepada-Nyalah aku kembali.[6]
Dan al quran menyatakan agar kita ini
tidak mengikuti perbedaan itu dimanapun dan kapanpun , tapi ikutilah ayat
Allah bukan UU Thaghut atau pendapat ulama , profesor , sarjana dll .
Allah menyatakan :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ
تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah:
"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.[7]
Di ayat lain di jelaskan :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ
فِيْ رَسُوُلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ
اْلآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah
itu suri teladan yang baik bagimu, bagi mereka yang mengharap Allah dan hari
kiamat, dan dia banyak mengingat Allah.” (Al-Ahzab: 21)
Jadi
hadis “ sebaik – baik bid`ah ini tertolak , tidak usah di pakai
karena segi redaksi hadis, sanad nya cacat dan ganjil , juga
bertentangan dengan hadis sahih lainnya dan ayat bukan ayat – ayatan.
oleh Mantan kiyai NU
[1] HR Bukhari 2010 . MALIK 252
[2] Mausuah ruwatil hadis 4561
[3] Mausuah ruwatil hadis 3938
[4] Mausuah ruwatil hadis 4888
[5] HRAbu Dawud / Assunnah /4607.
Darimi /Muqaddimah /95
[6] Assyura 10
[7] Ali imran 31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar