Secara praktik , acara maulid di isi dengan banyak kesirikan – dosa besar dengan membaca kalimat sirik sebagai berikut dalam ahir acaranya :
هُوَ الحَبِيْبُ
الَّذِيْ تُرْجَى شَفاَعَتُهُ لِكُلِّ هَوْلٍ مِنَ الأَهْوَالِ
مُقْتَحِمٍ
Dia ( Muhammad )
kekasih yang syafaatnya selalu di harap pada setiap bahaya
yang menimpa
Ket : Kesyirikan
disini pernyatan bahwa Muhammad satu figur yang syafaatnya di
harapkan untuk melenyapkan segala bahaya dan penderitaan
didunia maupun akhirat bukan Allah .
Ia bertentangan dengan ayat :
مَا يَفْتَحِ اللهُ
لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلاَ مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلاَ مُرْسِلَ لَهُ
مِنْ بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Apa saja yang
Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang
dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun
yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana. Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa
rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang
ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya
sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Begitu
juga kasidah sbb :
يَارَبِّ باِلْمُصْطَفَى
بَلِّغْ مَقَاصِدَناَ وَاغْفِرْلَناَ مَامَضَى ياَوَاسِعَ
الكَرَمِ
Wahai Tuhanku
dengan Rasul yang terpilih , jadikanlah tujuan – tujuan kami
tercapai dan ampunilah dosa – dosa kami yang telah lampau wahai Tuhan
yang luas kemurahanNya ( Minta pengampunan dan tercapai tujuan dengan
kehurmatan Nabi saw, syair tsb juga sirik sekali ).
Juga di isi
dengan berzanji dan diba` yang penuh dengan kesyirikan ,antara lain sbb:
قِيْلَ هُوَ أَدَمُ
فَالَ أَدَمُ بِهِ أُنِيْلُهُ أَعْلَى المَرَاتِبِ
2.Di katakan , apakah Nabi yang
terhurmat ini Nabi Adam
Allah menjawab : Adam telah ku beri
derajat tinggi karenanya (Nabi Adam itu mendapat dejarat tertinggi bukan
hanya dengan kanugrahan Allah tapi juga karenaNabi Muhammad )
Allahlah yang mengangkat derajat , bukan Muhammad yang
belum di lahirkan dan beliau juga di ciptakan dari air mani sebagaimana
nabi yang lain . Tiada keistimewaan dalam hal ini setahu saya begitu .
قِيْلَ هُوَ نُوْحٌ
قَالَ نُوْحٌ بِهِ يَنْجُوْ مِنَ الْغَرَقِ وَيَهْلِكُ مَنْ خَالَفَهُ مِنَ
الأَهْلِ وَالأَقاَرِبِ
3.Dikatakan : apakah diaNabi Nuh
?
“ Bukan , tapi Nuh selamat dari tenggelam karena
Muhammad , lalu para penentangnya baik keluarga maupun
kerabat juga binasa karena kehurmatan Muhammad ( jawab Allah
).. Jadi bukan karena pertolongan Allah dan ini kesyirikan yang nyata
Ingat ! Nabi Nuh dan pengikutnya
mendapat keselamatan saat itu Rasul Muhammad belum lahir dan belum tahu
bagaimanakah derajatnya , lalu bagaimanakah bisa di katakan nabi Nuh
selamat karena kehurmatan atau pangkat Muhammad . Ini kekeliruan yang nyata dan
hanya orang awam yang percaya kepadanya dan malu sekali bila kita
masih percaya kepadanya .
Jadi acara
maulid ini secara kenyataan penuh dengan kesyirikan yang menghapus pahala
sebagaimana ayat :
لئن أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ
وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu
dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. ( 65 Azzumar )
Jadi tepatlah
acara maulid itu acara kesesatan dan menyesatkan , terkadang di kemas
dengan pengajian dan baca sholawat . Sepengetahuan saya , tiada
sahabat dan tabi`in yang mengadakan acara maulid itu , dan mereka adalah
generasi terbaik sebagaimana ayat :
وَالسَّابِقُونَ
الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ
بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ
تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ
الْعَظِيمُ(100)
Orang-orang yang
terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin
dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha
kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi
mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.[1]
Dalam
suatu hadis juga di jelaskan sbb :
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ
حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ خَيْرَكُمْ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ
الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ قَالَ عِمْرَانُ فَلَا أَدْرِي
أَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ قَرْنِهِ
مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةً ثُمَّ يَكُونُ بَعْدَهُمْ قَوْمٌ يَشْهَدُونَ وَلَا
يُسْتَشْهَدُونَ وَيَخُونُونَ وَلَا يُؤْتَمَنُونَ وَيَنْذِرُونَ وَلَا يُوفُونَ
وَيَظْهَرُ فِيهِمُ السِّمَنُ *
Diriwayatkan dari Imran bin Husain r.a katanya:
Rasulullah S.A.W. bersabda: Sesungguhnya yang terbaik dari
kalangan kamu ialah sezaman denganku, kemudian orang yang hidup setelah
zamanku, setelah itu orang yang hidup setelah mereka. Imran berkata: Aku tidak
mengetahui apakah Rasulullah S.A.W. menyebut selepas kurunnya
sebanyak dua atau tiga kali. Selepas itu datang satu kaum yang bersaksi tanpa
diminta dan berkhianat , tidak bisa dipercayai, yang suka bernazar tetapi
tidak melaksanakannya dan banyak yang gemuk [2]
Tentang ayat sbb
:
وَكُلًّا نَقُصُّ
عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ
Dan semua kisah
dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami
teguhkan hatimu;[3]
Ayat itu tidak
sebagai tuntunanrmenjelaskan agar mengadakan maulid ,
Rasulullah tidak pernah mengadakan hari
kelahirannya , apakah haul istri dan khulafaur rasyidin . Ayat itu jangan
di gunakan dalam acara kebid`ahan ,. Apalagi mendukungnya . Akhirnya
quran di gunakan untuk membenarkan kesesatan. Dan ini kekeliruan yang
telah menjalar karena apa ?
Karena ahli hadis
ingin buang kebid`ahan dan ahli bid`ah ingin menghidupkannya lalu mencari dalil
– dalil dan mengarahkan nya untuk kepentingan kebid`ahan . Ini namanya
penyimpangan sebagaimana ayat :
فَبِمَا نَقْضِهِمْ
مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً يُحَرِّفُونَ
الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ وَلَا تَزَالُ
تَطَّلِعُ عَلَى خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ فَاعْفُ عَنْهُمْ
وَاصْفَحْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(Tetapi) karena
mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka
keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan
mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan
dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka
kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah
mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berbuat baik.[4]
Begitu juga ayat
sbb :
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah
dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman,
bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
(Qs. Al Ahzab: 56).
Ayat itu sekedar
perintah baca sholawat bukan untuk mengadakan maulid , ayat itu juga
memerintah membaca sholawat tanpa mengadakan maulidan . Dan sejak zaman
sahabat beberapa ratus tahun kemudian , maulid tidak pernah ada .
lalu manusia terjauh dari tuntunan lalu mengadakan kebid`ahan
semacam itu . Lihat firman Allah :
وَلَا يَكُونُوا
كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ
فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
dan janganlah mereka
seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya,
kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi
keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.[5]
Generasi dulu
ketika masih dekat dengan masa sahabat atau kenabian anti bid`ah dan
selalu menjalani tuntunan . Ketika sudah lama dan jauh dari masa
kenabian manusia berobah arah , menjadi fasik dan senang kepada
kebid`ahan .
[1] Taubat 100
[2] Muttafaq alaih , Bukhori 2457
[3] Hud 120
[4] Al Maidah 13
[5] Al hadid 16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar