Minggu, 10 Juni 2012

Syirik dalam istighosah


Dalam istighosah biasanya di baca kalimat sbb :
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ قَدْ ضَاقَتْ حِيْلَتيِ أَدْرِكْنِي يَارَسُوْلَ الله
Allahumma sholli alaa sayyidinaa Muhammad  qad dhoqot hiilatii adriknii ya rasullallah
Ya Allah berilah rahmat kepada sayyiduna Muhammad , sungguh  upayaku telah sempit bantulah aku wahai Rasulullah .
  Dalam buku saya yang best seller berjudul  Mantam Kiyai NU Menggugat dzikir dan sholawat Syirik , kalimatnya tidak begitu tapi begini :
الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَيْكَ ياَ رَسُوْلَ الله  ضَاقَتْ حِيْلَتيِ أَدْرِكْنِي يَارَسُوْلَ الله
Assholatu wassalaamu alaika ya Rasululloh, dhooqot hiilatii adriknii yaa rasululloh
Sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepadamu wahai Rasulullah ! upayaku telah habis, tolonglah aku wahai rasululloh !

    Kalimat terahir saya terima ijazah dari teman saya seorang habib di Bangil ketika  saya menjadi guru di PP  Yapi Bangil . Dia menyatakan bahwa bila kamu menghadapi kesulitan , jangan ragu  , ada doa mujarrab  yang sudah di coba  banyak orang dan sangat ampuh .
     Walaupun demikian , mulai di Bangil sampai di Mekkah   atau di Tambak Sumur Waru , saya tidak ingin melakukannya  . Tidak  terketuk dalam hatiku untuk menjalankannya . Pada hal dlm istighosah  bacaan tersebut  merupakan menu wiridan  di dalamnya .  Sholawat tersebut di katakan syirik karena minta – minta kepada Rasulullah SAW waktu kesulitan  sebagaimana  di kisahkan dalam ayat :
ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ
Yang (berbuat) demikian Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun selobang biji kurma. [1]
إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ

Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui [2]
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُون
Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (do`a) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) do`a mereka?[3]
   Sholawat tersebut syirik, rugi orang yang membacanya dan seluruh pahala kebaikannya akan  terhapus. Allah berfirman :
  لئن أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. ( 65 Azzumar )

Dalam istighosah juga di baca sholawat Nariyah / syrik. Sbb:
اللهُمَّ صَلِّ صَلاَةً دَائِمَةً وَسَلِّمْ سَلاَماً تَامّاً عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ الَّذِي تَنْحَلُّ بِهِ العُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الكُرَبُ وَتُناَلُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَتُقْضَى بِهِ الحَوَائِجُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الغَماَمُ بِوَجْهِهِ الكَرِيِمِ عَدَ دَ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُومٍ لَكَ
  Allahumma sholli sholaatan daaimah   wasallim salaaman tamman  alaa sayyidinaa Muhammadinil ladzii tanhallu bihil uqodu watanfariju bihil kurobu watunaalu bihir raghooibu   watuqdhoo bihil hawaaiju wahusnul khowatim  wayustasqal ghomaamu biwajhihil  kariimu  adada  kulli lamhatin  wanafasin ba adadi  kulli ma`lumin .
Ya  Allah berikan rahmat yang langgeng  dan  kesejahteraan yang sempurna kepada  sayyidina  Muhammad  yang dengannya  segala ikatan lepas (  segala kesulitan akan terselesaikan bukan dengan Allah)  dan segala  kesedihan akan lenyap karenanya ( jadi bukan karena  pertolongan , rahmat  atau karunia Allah )  , dan  dengan Nabi Muhammad  segala  cita – cita tercapai , segala kebutuhan  akan di raih  , husnul khotimah dan  awan menurunkan hujan  dengan nya ( dengan wajahnya Nabi Muhammad yang mulia  )  sejumlah tiap kedip atau  senafas  dan sebanyak  seluruh apa yang Engkau ketahui
    Kesyirikan sholawat tersebut telah kami terangkan di buku karya kami : Mantam kiyai NU menggugat  dzikir dan sholawat Syirik “. Bacalah di situ anda akan memahami beberapa hal baru dalam masalah kesyirikan .
   Kalimat bihi maksudnya dengam Muhammad segala kesulitan , penderitaan akan lenyap. Bila di baca akan membikin kita syirik.  Sebab kebahagiaan datang atau penderitaan yang menimpa kita sebetulnya  seluruhnya dari Allah . Allah berkehendak untuk menyenangkan orang atau membikinnya  sedih . Allah berfirman :
وَإِذَا أَذَقْنَا النَّاسَ رَحْمَةً مِنْ بَعْدِ ضَرَّاءَ مَسَّتْهُمْ إِذَا لَهُمْ مَكْرٌ فِي ءَايَاتِنَا قُلِ اللَّهُ أَسْرَعُ مَكْرًا إِنَّ رُسُلَنَا يَكْتُبُونَ مَا تَمْكُرُونَ
Dan apabila kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaan Kami. Katakanlah: “Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya itu)”. Sesungguhnya malaikat Kami menuliskan tipu dayamu.[4]
Di ayat lain , Allah berfirman :
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمَةُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.[5]
Sholawat tersebut telah kami cari refrensinya , dan siapakah yang mulai mengedarkannya , ternyata  tiada satupun kitab yang mencantumkannya . Saya  bisa menemukan  sholawat nariyah itu  di kitab kumpulan  tahlil , yasinan , istighosah . Jadi bisa di ambil kesimpulan bahwa  di Timur tengah mulai zaman Nabi SAW   hingga era sekarang belum ada  yang mengamalkan sholawat tersebut sekalipun sholawat itu menu ahli bid`ah tiap harinya . Seolah ia sebagai  pintu rahmat Allah . Begitulah manusia karena  tidak belajar ilmu agama   , lalu sesat mengaku benar. Dan inilah yang paling tidak menguntungkan diri  didunia maupun diakhirat.
     Bila kalimat bihi dalam sholawat tersebut di baca bihaa , maka  maksudnya segala kebutuhan tercapai dan kesedihan lenyap dengan membaca sholawat itu . Hal ini boleh di katakan tawassul bil `a`mal tapi bila di teliti artinya   maka su`ul adab pada Allah . Yaitu membaca sholawat pada nabi dengan sarat agar selala kesedihan dan kesulitannya   di hilangkan . Jadi beribadah dengan sarat tertentu pada Allah .





[1] Fathir 12
[2]  ( Fathir 13-14 )
[3] Al ahqaf 5
[4] Yunus 21
[5]  Azzukhruf 32

Tidak ada komentar: