Oleh Abd. Moqsith Ghazali
Begitu
tinggi kedudukan Muhammad di hadapan umat Islam, maka momen-momen penting dalam
kehidupannya selalu dikenang, dirayakan, dan diperingati. Mulai dari
kelahirannya, pengangkatannya sebagai nabi, pendakian spiritualnya yang tak
tepermanai berupa isra’-mi`raj hingga migrasinya dari Mekah ke Madinah
. Berbeda
dengan kematian yang merupakan pertanda kesementaraan manusia dan juga
keterbatasan seorang nabi, maka kelahiran Nabi Muhammad dianggap sebagai
pertanda kehidupan baru, perubahan sosial.
Nabi
Muhammad SAW adalah pusat keteladanan. Segala ucapan dan tindakannya menjadi
rujukan umat Islam, dulu dan sekarang. Haditsnya menjadi sumber hukum (mashdar
al-hukm) kedua setelah Alquran. Begitu tinggi kedudukan Muhammad di hadapan
umat Islam, maka momen-momen penting dalam kehidupannya selalu dikenang,
dirayakan, dan diperingati. Mulai dari kelahirannya, pengangkatannya sebagai
nabi, pendakian spiritualnya yang tak tepermanai berupa isra’-mi`raj hingga
migrasinya dari Mekah ke Madinah. Berbeda dengan kematian yang merupakan
pertanda kesementaraan manusia dan juga keterbatasan seorang nabi, maka
kelahiran Nabi Muhammad dianggap sebagai pertanda kehidupan baru, perubahan
sosial. Itu sebabnya, jika waktu kelahirannya dirayakan, maka saat kematiannya
tidak. Perihal kelahirannya, sebagian umat Islam percaya bahwa Nabi Muhammad
lahir pada Senin pagi menjelang subuh, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (`am al-fil).
Disebut begitu karena bertepatan dengan tahun penyerangan “Pasukan Gajah”
pimpinan Abrahah (Gubernur Abisinia) ke Kabah.
Namun,
dengan merujuk pada buku-buku sejarah, kita akan mengerti bahwa tak ada
kepastian tentang jam, hari, tanggal dan bulan kelahiran Muhammad SAW. Dalam
al-Bidayah wa al-Nihayah (Juz II, 260-267), Ibnu Katsir menjelaskan
keanekaragaman pandangan para ulama tentang kelahiran Nabi. Husain Haikal juga
menjelaskan pluralitas pendapat tersebut dalam Hayat Muhammad (hlm. 102).
Mengenai tahun kelahirannya misalnya terdapat beberapa pendapat. Menurut Ibnu
Abbas, Muhammad lahir pada Tahun Gajah itu. Yang lain berpendapat, kelahirannya
lima belas
tahun sebelum peritiwa penyerangan Kabah itu. Ada
yang memperkirakan beberapa hari (satu bulan, empat puluh hari, lima puluh hari),
beberapa bulan, bahkan beberapa tahun setelah Tahun Gajah. Menurut Abi Ja`far
al-Baqir, Muhammad lahir 55 hari setelah peristiwa pasukan bergajah itu. Yang
lain menghitung sepuluh tahun, dua puluh tiga tahun, tiga puluh tahun hingga
tujuh puluh tahun setelah Tahun Gajah. Abu Zakaria al-Ajalani berpendapat,
Muhammad lahir empat puluh tahun setelah Tahun Gajah.
Begitu
juga tentang bulan dan tanggal kelahirannya. Sebagian ulama berpendapat,
Muhammad lahir pada bulan Rabiul Awal. Yang lain berpendapat, bulan Muharram,
Safar, Rajab. Ibnu Abdil Birri mengutip pendapat al-Zubair ibn Bikar bahwa Nabi
Muhammad lahir pada tanggal 12 Ramadan. Sementara tanggal kelahirannya
diperkirakan sebagian ulama jatuh pada tanggal 2, 9, 17 Rabiul Awal. Ibnu Hazm
berpendapat, kelahiran Muhammad jatuh pada 8 Rabiul Awal. Ibnu Ishaq
berpendapat pada tanggal 12 Rabiul Awal. Ulama pun berbeda pendapat, tentang
waktu kelahirannya; siang atau malam. Satu ulama berpendapat siang, yang lain
mengatakan malam. Begitu juga dengan hari kelahirannya. Ada yang berpendapat Senin. Yang lain
berpendapat Jumat. Seorang sahabat Nabi, Ibnu Abbas, berpendapat bahwa Nabi
Muhammad lahir pada hari Senin, 18 Rabiul Awal.
Artikel
ini hendak menegaskan bahwa di kalangan ulama Islam klasik sendiri tak ada
konsensus (ijma`) tentang waktu kelahiran Nabi Muhammad. Ini terjadi karena tak
ada tradisi pencatatan waktu kelahiran seorang bayi saat itu. Baik ibunda
maupun kakek Nabi tak mencatat kelahiran anak atau cucunya itu sehingga wajar
kalau terjadi kesimpangsiuran waktu kelahiran Muhammad. Jelas, ketepatan dan
kepersisan tanggal kelahiran seorang tokoh sekian ribu tahun lalu tak mudah
ditunaikan. Tak ada kepastian tentang waktu kelahiran Nabi Isa, Nabi Musa,
apalagi Nabi Ibrahim lalu Nabi Adam. Semua tanggal dan tahun kelahiran mereka
ditentukan kemudian, berdasar asumsi dan prakiraan dan akhirnya membentuk
keimanan. Lalu siapa sesungguhnya yang lahir di Mekah pada Senin 12 Rabiul Awal
1500 tahun lalu itu? Kita tak tahu. Namun, karena di Indonesia sudah mentradisi, secara
sosio-kultural saya tetap perlu mengucapkan selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad
12 Rabiul Awal 1430 H. []
Komentar
bagi
penganut agama islam yang mutlaq ikutilah apa yang telah diwasiatkan oleh nabi
Muhammad S,A,W,kepada kita.KAMU TIDAK AKAN SESAT BUAT SELAMA-LAMANYA jikalau
kamu berpegan teguh dengan apa yang kutinggalkan kepada kamu.IAITU AL-QURAN DAN
SUNNAH.......
seandainya
kita mengikut akal semata2 untuk membuat sesuatu nescaya kita akan menemui
kecelakaan,kerana akal itu dipengaruhi oleh nafsu yang buas dengan
keinginan.sungguh sayang sekali ilmu tinggi tetapi digunakan kepada yang
salah.tidakkah kita takut dengan kermukaan ALLAH S,W,T......
ULTAH
NABI MUHAMMAD? Why not?
bagi
saya, secara pribadi tidaklah menjadi permasalahan jika peringatan nabi itu
diraayakan? yang penting janganlah dianggap bahwa maulid nabi merupakan suatu
bentuk ibadah yang akan mendatangkan pahala. karena sampai saat inipun belum
ditemuin tuh hadits yang menyatakan bahwa nabi Muhammad sendiri memperingati
kelahiraannya.kalau memang nabi pernah memperingati kelahirannya sendiri
bisa-bisa umatnya semua ikut-ikutan tuh!
So
tekankan dalam diri kita dan berikan pemahaman kepada orang lain bahwa maulid
Nabi bukanlah ibadah! yang jelas dengan peringatan itu mudah-mudahan akhlak
Nabi bisa diteladani sama kita-kita! Ga ada yang salah kan
Posted
by ahmad widianto on 05/09 at 11:26 AM
Islam
adalah rahmat. Neraka adalah tempat terakhir bagi orang2 yang tak mau menerima
rahmatNya. Kelahiran memang merupakan berkah. Sah-sah saja bagi seseorang untuk
memperingati hari lahirnya. Tapi ketika kita berbicara tentang orang nomor satu
di alam ini, tidaklah bisa kita perlakukan seenaknya. Harus ada dasarnya. So,
karena di Al Qur’an tidak ada perintahnya maka janganlah kita lakukan bila
ingin merealisasikan ajaran Islam secara kaffah.
Posted
by Edwinvai on 05/07 at 09:56 AM
bid’ah
ya, tapi bid’ah hasanah (yang baik).the point is “Dalam setiap acara peringatan
hari lahir nabi itu kita selalu mendapat tausiah agama, membuka ladang amal
bagi umat untuk bersadaqah, serta menambah wawasan tentang sejarah hidup nabi.
sehingga kita bisa mengambil ibrah (pelajaran) darinya. jadi pembahasan sejarah
nabi itu ya penting juga, tapi harus berdasarkan fakta-fakta sejarah, oral
histori,dsb. yang tentunya setelah dikritisi dulu sumbernya, baik intern maupun
extern.
Posted
by dede setiawan on 05/06 at 12:43 PM
masih
banyak masalah yang lebih besar lagi berkenaan dengna kemaslahatan bangsa,
bukankah banyak tokoh-tokoh yang toh hari,tanggal dan tahun kelahirannya masih
diperselisihkan ? kenapa kita musti menyita banyak waktu untuk urusan yang
kurang urgen
Posted
by kang hari on 05/05 at 02:42 PM
Komentarku
Ada hadis sbb:
- حَدَّثَنَا أَبُوْ الْحَسَنِ مُحَمَّدٌ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ شِبَوَيْه
الرَّئِيْسِ ِبمَرُو ، ثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ النَّيْسَابُوْرِي ، ثَنَا
عَلِيٌّ بْنُ مَهْرَانَ ، ثَنَا سَلْمَةُ بْنُ اْلفَضْلِ ، عَنْ مُحَمَّدٍ بْنِ
إِسْحَاقَ ، قَالَ : « وُلِدَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
ِلاثْنَتيَ عَشْرَةَ لَيْلَةً مَضَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيْعِ اْلأَوَّلِ »
r……………..Muhammad bin Ishaq berkata : Rasulullah di
lahirkan pada malam 12 bulan Rabi`ul awal . HR Al hakim
Komentarku : Hadis munqathi` , lemah sekali , tidak bisa di
buat landasan .
perawi
bernama Muhammad bin Ishak yang selalu berkata benar , tertuduh syi`ah
dan qadariyah dan suka menyelinapkan perawi lemah, banyak hadis nyeleneh yang
di riwayatkan dan kebanyakannya mungkar . Ulama berbeda pendapat boleh di buat
hujjah atau tidak..
Dan
Muhammad bin rIshak
sendiri tabi`in bukan sahabat , dari siapa dia tahu bulan dan tanggal kelahiran
Rasulullah
2 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ اْلوَاسِطِي قَالَ :
ثَنَا مَعْلَى بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ : ثَنَا عَبْدُ الْحَمِيْدِ بْنُ
جَعْفَرَ ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي جَعْفَرَ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، رَضِيَ
اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : « وُلِدَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ فِي أَوَّلِ شَهْرِ رَبِيْعِ اْلأَوَّلِ ، وَأُنْزِلَتْ
عَلَيْهِ السُّوْرَةُ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ فِي أَوَّلِ شَهْرِ رَبِيْعِ اْلأَوَّلِ
، وَدَخَلَ الْمَدِيْنَةَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ فِي أَوَّلِ شَهْرِ رَبِيْعِ
اْلأَوَّلِ ، وَقُبِضَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ فِي
أَوَّلِ شَهْرِ رَبِيْعِ اْلأَوَّلِ »
r……………Ibnu Abbas ra berkata : Rasulullah di lahirkan
pada hari senin permulaan bulan Rabiul awal , surat juga di turunkan pada hari senin
permulaan bulan Rabiul awal . Beliau masuk ke Medinah pada hari senin permulaan
bulan Rabiul awal . Beliau wafat pada hari senin permulaan bulan Rabiul awal
.
Komentarku
:
Muhammad
bin Humaid berkata : Ada
perawi fasik yaitu Abdullah bin Abu Ja`far . Aku mendengar sepuluh ribu
hadis dari padanya , lalu aku lemparkan .
Ibnu
Ady berkata : Sebagian hadisnya tidak ada perawi lain yang mendukungnya.
As saji
berkata : Dia perawi lemah .
Abdullah
bin Abbas , wafat tahun 68 H
Sedang
Abdullah bin Abu Ja`far , termasuk atba`ut tabi`in yang tidak bertemu dengan
Ibnu Abbas dan beliau belum pernah mendengar hadis dari padanya .
Jadi
hadis itu lemah sekali dan setahu saya tiada sahabat yang berb
icara seperti itu .
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ بَشَّارٍ الْعَبْدِيُّ حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ حَدَّثَنَا أَبِي قَال
سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ إِسْحَقَ يُحَدِّثُ عَنْ الْمُطَّلِبِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ قَيْسِ بْنِ مَخْرَمَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ وُلِدْتُ
أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْفِيلِ وَسَأَلَ
عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ قُبَاثَ بْنَ أَشْيَمَ أَخَا بَنِي يَعْمَرَ بْنِ لَيْثٍ
أَأَنْتَ أَكْبَرُ أَمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْبَرُ مِنِّي وَأَنَا
أَقْدَمُ مِنْهُ فِي الْمِيلاَدِ وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَامَ الْفِيلِ وَرَفَعَتْ بِي أُمِّي عَلَى الْمَوْضِعِ قَالَ
وَرَأَيْتُ خَذْقَ الطَّيْرِ أَخْضَرَ مُحِيلاً قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ
حَسَنٌ غَرِيبٌ لاَ نَعْرِفُهُ إِلاَّ مِنْ حَدِيثِ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ
rDari makhramah berkata : Aku dan Rasulullah di
lahirkan pada tahun gajah . Usman bin Affan bertanya kepada Qubats bin
Asy. Yam – saudara banu Ya`mar bin Laits , apakah kamu lebih tua dari
pada .rRasulullah
rDia menjawab : Rasulullah lebih tua dari
padaku dan dia lebih dulu di lahirkan . Beliau di lahirkan
pada tahun gajah . Ibuku mengangkat aku di tempat itu , lalu aku melihat tahi
hijau burung sudah berobah
Abu Isa
( Imam Tirmidzi ) berkata : Ini hadis hasan yang nyeleneh , kami tidak
mengetahuinya kecuali dari hadis Muhammad bin Ishak ( yang
syi`ah )
HR
Tirmidzi 3619 / Al bani menyatakan , lemah sanadnya 119/8 .
DR
Rif`at Fauzi – mantam kepala fakultas sxariat di kuliah Darul ulum menyatakan :
رَوَى ابْنُ أَبِي شَيْبَةَ فِي مُصَنَّفِهِ عَنْ عَفَّانَ، عَنْ
سَعِيْدٍ بْنِ مِيْنَاءَ عَنْ جَابِرٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ أنَّهُمَا قَالاَ: وُلِدَ
رَسُوْلُ اللهِ ـ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ عَامَ اْلفِيْلِ يَوْمَ
اْلاِثْنَيْنِ الثَّانِي عَشَرَ مِنْ شَهْرِ رَبِيْعِ اْلأَوَّلِ، وَفِيْهِ بُعِثَ
وَفِيْهِ عُرِجَ بِهِ إِلَى السَّمَاءِ، وَفِيْهِ هَاجَرَ وَفِيْهِ مَاتَ .
Ibnu
Abi Syaibah dalam kitab Mushonnafnya meriwayatkan dari Affan dari
Sa`id bin Mina` dari jabir dan Ibnu Abbas ra rberkata ; Rasulullah di lahirkan tahun gajah pada
hari Senin tgkl 12 Rabiul awal . pada hari itu , beliau di utus , di mi`rajkan
ke langit , dan berhijrah dan pada hari itu beliau meninggal dunia
.
Komentarku
: Said bin Mina` memiliki guru Jabir benar , tapi memiliki guru Ibnu Abbas
masih belum kami ketahui . Dan beliau meriwayatkan hadis kepada Affan
juga masih di ragukan .
rKarena itu , masalah Rasulullah di lahirkan pada
bulan Rabiul awal tidak memiliki dalil yang sahih , paling hasan
gharib dan dari Muhammad bin Ishak yang syi`ah itu .
Sudah
cukup Imam Bukhari , Muslim ,Nasai , dan Ibnu Majah tidak meriwayatkannya
dan tidak memasukkan hadis tsb dalam kitab sunannya . Sudah cukup pula
khulafaur Rasyidin juga tidak memberikan komentar tentang hal itu .
rIbnu Katsir berkata : Ini ( Rasulullah lahir pada
bulan Rabiul awal ) paling populer di kalangan mayoritas
ulama r. Assuhaili menyatakan bahwa
kelahiran Rasulullah pada 20 April – ini cocok dengan musim
semi
rAhli ma`ani bilang : Kelahiran Rasulullah pada musim semi – dan ini adalah musim
paling sederhana , malam dan siangnya mendingan panas atau dinginnya .
Komentarku
rSeluruhnya tidak memiliki dalil dari hadis sahih baik tanggal
atau bulannya . Jadi kelahiran Nabi tidak di ketahui pada
bulan atau tanggal berapa .
Al
albani menyatakan : Menghususkan bulan Rabiul awal dengan membaca kisah
maulid adalah bid`ah yang mungkar , harus di buang dan di larang .
Karena
itu , ketika Imam Nawawi memperbolehkan baca maulid pada bulan itu dalam
syarah Muslim lalu menyatakan , Ibnu Maslamah al Maliki tidak suka
padanya , barang kali beliau belum menjumpai hadis tsb
Al bani
menyatakan : Jauh sekali . paling tepat adalah hadis tsb
telah di ketahui tapi pahamnya tidak sebagaimana Nawawi dan
lainnya . Sungguh kami telah menjelaskan yang benar dalam
masalah itu menurut kami .
rRasulullah wafat pada bulan Rabiul awal 11 H .
Dalam
artikel islamlib di nyatakan :
Islam
percaya bahwa Nabi Muhammad lahir pada Senin pagi menjelang subuh, 12 Rabiul
Awal Tahun Gajah (`am al-fil).
…………….bulan
Rabiul Awal. Yang lain berpendapat, bulan Muharram, Safar, Rajab.
Ibnu
Abdil Birri mengutip pendapat al-Zubair ibn Bikar bahwa Nabi Muhammad lahir
pada tanggal 12 Ramadan
Sementara
tanggal kelahirannya diperkirakan sebagian ulama jatuh pada tanggal 2, 9, 17
Rabiul Awal
Komentarku
Seluruhnya
sekedar mereka – reka belaka , tiada dalil yang sahih dari hadis , apa lagi al
quran . Allah berfirman :
إِنْ يَتَّبِعُونَ
إِلاَّ الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى اْلأَنْفُسُ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنْ
رَبِّهِمُ الْهُدَى
Mereka
tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh
hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari
Tuhan mereka.
Jadi
mereka hanyalah perkiraan belaka dan hawa nafsu yang di kedepankan .
::
Syamsuri
Rifai berkata
Menurut
riwayat yang umum dikenal oleh kaum muslimin Rasulullah saw dilahirkan pada
tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah. Riwayat ini diriwayatkan oleh Al-Kulayni
dan Ibnu Mas’ud. Pada tanggal ini sangat dianjurkan melakukan shalat sunnah dua
rakaat. Rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah
dan surat
Al-Kafirun (3 kali). Rakaat kedua, surat
Al-Fatihah dan surat
Al-Ikhlash (3 kali). (Mafâtihul Jinân: 295)
Dalam
riwayat yang lain disebutkan bahwa Rasulullah saw dilahirkan pada tanggal 17
Rabiul Awal. Riwayat ini masyhur dikalangan ulama Imamiyah, para pengikut Ahlul
bait Nabi saw. Dalam riwayatkan ini disebutkan bahwa Rasulullah saw lahir di
Mekkah, saat terbit Fajar hari Jum’at 17 Rabi’ul Awal tahun Gaja
sangat
dianjurkan pada tanggal ini ( ketika kelahiran nabi ) adalah:
Pertama:
Mandi sunnah.
Kedua:
Berpuasa
Dalam
suatu hadis disebutkan: Sesungguhnya orang yang berpuasa pada hari ini nilainya
seperti berpuasa satu tahun.
Ketiga:
Berziarah atau membaca kepada Rasulullah saw dari kejauhan. Dari kejauhan
artinya dari selain kota
Madinah Al-Munawwarah.
Keempat:
Berziarah atau membaca doa ziarah kepada Imam Ali bin Abi Thalib (sa)
sebagaimana doa yang dibaca oleh Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa).
Kelima:
Melakukan shalat sunnah dua rakaat pada pertengahan siang. Setiap rakaatnya
membaca surat Al-Fatihah, surat
Al-Qadar (10 kali) dan surat
Al-Qadar (10 kali).
Keenam:
Setiap muslim hendaknya mengagungkan hari ini, bersedekah, memberikan kebaikan
dan membahagiakan kaum mukminin.
(Mafâtiful
Jinân: 296)
Dalam
kitab Mafâtihul Jinân: 319 disebutkan bahwa dalam kitabnya Zâdul Ma’âd Allamah
Al-Majlisi meriwayat bahwa pada tanggal 17 Rabi’ul Awal sangat dianjurkan
berziarah atau membaca doa ziarah kepada Nabi saw dari kejauhan (ziarah minal
bu’di). Sebelum ziarah atau membaca doa ziarah dari kejauhan dianjurkan mandi
sunnah, dan menghadirkan diri seolah-seolah berada di dekat kuburan Nabi saw,
lalu membaca doa ziarah kepada Rasulullah saw yakni doa ziarah dari kejauhan,
dari selain kota Madinah Al-Makarramah. Berikut ini petikan sebagian doa Ziarah
kepada Nabi saw dari kejauhan
Komentarku
Itulah
pendapat yang berkembang di kalangan syi`ah dulu maupun sekarang tanpa
dalil yang akurat .
Dalam
muslim or id di tulis sbb :
Tanggal
Kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diperselisihkan secara tajam. Ada yang mengatakan bahwa
beliau lahir tanggal 2 Rabiul Awal, 8 Rabiul Awal, 10 Rabiul Awal, 12 Rabiul
Awal, 17 Rabiul Awal (Lihat al-Bidayah wa Nihayah karya Ibnu Katsir: 2/260 dan
Latho’iful Ma’arif karya Ibnu Rojab hlm. 184-185). Semua pendapat ini tidak
berdasarkan hadits yang shahih. Adapun hadits Jabir dan Ibnu Abbas radhiallahu
‘anhuma yang menerangkan bahwa tanggal kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam adalah tanggal 12 Rabiul Awal tidak shahih. Kalaulah shahih, tentu akan
menjadi hakim (pemutus perkara) dalam masalah ini. Akan tetapi, Ibnu Katsir
rahimahullah berkata tentang hadits tersebut, “Sanadnya terputus.” (al-Bidayah
wan Nihayah karya Ibnu Rajab hlm. 184-185)
Read more: http://mantankyainu.blogspot.com/2011/06/kontroversi-tentang-kapan-muhammad-saw.html#ixzz1xfw4GJU7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar